Friday, December 27
Shadow

Sek Kakashi Hatake Bersama Madara Fira Zahra Amanda

Aqu dgn sukses merengut kewanitaan Meisya, Madara Fira Zahra Amanda dan Nia masiih belom tahu kalau kawannya sudah enggak virgin lagii, dihadapan mereka berdua aqu hanya bermain di daerah luar badan saja akan tetapi bila mereka berdua sudah pulang langsung kulahap habiis-habiisan keniikmatan dan kehangatan darii badan Meisya sampe ia kelelahan dalem riintiihan dan jeriitan-jeriitan biirahii yg biinal, dunia seks yg kukenalkan pada Sii kuciing liar Meisya rupanya membongkar siisii lain darii jatii diriinya, keliaran dan kebiinalan dalem berciinta.

Malam iitu udara terasa dingiin , diluar hujan turun dgn begiitu deras, disebuah rumah kontrakan iiniilah aqu tiinggal, dan selama semiinggu iinii pertarungan yg hebat selalu terjadi didalem hatiiku, akan tetapi lama-kelamaan siisii baik didalem diriiku semakiin kabur , sepertii mataharii pagii yg hangat ditelan oleh gelapnya malam yg pekat , senyap tanpa siinar sedikiitpun. Aqu tersenyum dingiin menantii datangnya harii esok, yg ada dalem piikiiranku hanya keniikmatan, keniikmatan, dan keniikmatan. Piikiiran-piikiiran kotor dan mesum sudah memakan habiis hatii nuraniiku, sembari menghela nafas aqu membariingkan badanku, tanganku enggak hentii-hentiinya mengocok-ngocok gagang kemaluanku, kesadaranku mulai hiilang dan aqupun jatuh dalem gelapnya malam.

Mataqu mendadak terbuka, ada senyuman dibiibiirku, akhiirnya harii yg kunantiikan sudah tiiba, dgn terburu-buru aqu mandi, suasana harii iitu mendung sepertii mau hujan, sudah selama semiinggu Aqu selalu menjemput Meisya lebiih awal, dgn mengendap-ngendap kubawa santapan pagiiku kedalem kendaraan supaya enggak ketahuan oleh orang rumah, santapan pagii yg mulus dan hangat.

“Jreng…jrengg…jrennggg….ada yg….bencii diriinya ada yg….”seorang pengamen mendekatii kendaraanku, ia bernyanyii sebuah lagu siikupu-kupu malam,

“IInii hiidup wanita siikupu-kupu mallllaa Uhukkk… uhukkkk…..”Sang pengamen terbatuk-batuk ketiika tanganku menyiibakkan rok seragam Meisya keatas, petiikan giitarnya mendadak berhentii, mulutnya terbuka lebar, matanya melotot meliihat kemulusan paha Meisya.

Meisya tercengang kaget dgn aksiiku sampe-sampe ia lupa kalau rok seragamnya tetap tersiibak memperliihatkan sepasang pahanya yg mulus , sementara lampu lalu liintas bergantii warna hiijau, Aqu segera mengiinjak gas meniinggalkan sang pengamen yg masiih bengong.

“Ditttttt…Dittttt… Ditttt!!!” Bunyii klakson terdengar dibelakangku, lewat kaca kendaraan kuliihat rupanya sang pengamen masiih bengong ditengah jalan, sementara Meisya buru-buru merapiihkan Rok seragamnya, ia mencubiit lenganku. Aqu meliihat jam tanganku, masiih menunjukkan jam 6.05 meniit, seorang satpam tua memperhatiikan kamii dgn mata yg masiih mengantuk disekolah,ia sepertiinya enggak curiiga dgn kedatangan kamii yg terlalu pagii. Aqu segera memarkiir kendaraan dilapangan parkiir yg masiih sepii, baru juga aqu mematiikan mesiin kendaraan siikuciing liar Meisya menerkamku, mulutnya mengulum biibiirku, aqu membalas mengulum biibiirnya yg mungiil.

Meisya membuka kanciing baju seragam sekolahnya, tersembullah sepasang buah dada yg ranum dihadapanku, sudah semiinggu iinii Meisya enggak memakai Beha dan juga celana dalem, Meisya menyodorkan buah dadanya yg ranum kewajahku, aqu langsung melahap buah dadanya , kuhiisap dan kujiilatii bulatan buah dadanya, enggak lupa aqu emut-emut puttiing susunya yg semakiin runciing.

“Ahhhhh… Ahhhhhhh Manggggg Trimaniiiiii…. Ouhhhh manggggg”Meisya menjeriit-jeriit liat kerana desakan biirahii.

“Sssssssttttt…. Jangan terlalu keras maniissss… nantii kedengeran orang giimana….???” Kataqu mengiingatkan sembari menciiumii biibiir dan lehernya.

Meisya enggak menjawab ia hanya mendesah-desah dgn nafas yg semakiin memburu keras.

Tangan Meisya memaksa membuka retsluetiing celanaqu dan menariik keluar iisii celana dalemku, Meisya naik keatas badanku yg masiih duduk dgn santai , dipagii harii yg dingiin , kepala kemaluanku masuk kedalem lobang yg hangat dan seret, lobang Kemaluan Meisya, piinggulnya naik turun dgn liar, kepalanya terangkat-angkat keatas, jeriitan keciil kadang-kadang terdengar darii mulutnya, aqu enggak mau diam lagii kiinii kusentak-sentakkan kemaluanku dgn kuat kedalem lobang mungiil dan seret, berulang kalii tanganku meremas – remas buah bokongnya yg padat ,

“Akhhhhh Crrrrr… Crrrr”gerakan-gerakan Meisya yg liar berhentii , kedua tangannya memelukku kuat-kuat, sesekalii kusentakkan kemaluanku untuk mengantar mengiiriingii badai dahsyat yg baru saja melemparkan Meisya kejurang keniikmatan, ciiuman-ciiuman kasarku berkalii-kalii hiinggap didadanya yg turun naik seiiriing dgn desah nafasnya.

Meisya turun darii badanku dan duduk dikursii sebelahku, setelah membersiihkan cairan yg meleleh di pahanya Meisya merapiihkan pakaiannya, aqu menerkamnya

“Sudah manggg…. Hampiir jam 07.00 Cuma kurang dikiit”

Aqu enggak mempeduliikan kata-kata Meisya , kusiibakkan rok seragamnya sampe aqu biisa meliihat kembalii gundukan mungiil diselangkangannya, biibiir Kemaluan Meisya masiih terliihat basah, liidahku langsung menarii-narii, kukait-kait cliitoriis Meisya sampe Meisya tersentak-sentak dan meriintiih-riintiih, aqu enggak pedulii liidahku semakiin liar memainkan dagiing keciil didalem lobang Kemaluannya.

“Auh… Crrrr….. Crrrrrr”Meisya meriintiih untuk kedua kaliinya, mulutku dgn lahap menyedot cairan putiih yg terasa asiin dan guriih sampe habiis.

“Mangg…Manggg Triman…”Meisya mendorong kepalaqu keluar darii selangkangannya. Mataqu meliihat keadaan disekeliiliing rupanya satpam tua iitu mulai mendekatii kendaraan kamii. Siitua mendekatii piintu kendaraan dan

“tok… tokkk….”Piintu kendaraan diketuk, Meisya membuka jendela kendaraan dan

“koq ngak turun Non?” Sii tua Bangka bertanya, matanya memandangii kamii berdua dgn tatapan matanya yg penuh seliidik.

“Koq baunya giinii…”Hiidungnya mengendus-ngendus, Wangii cairan yg keluar darii lobang Kemaluan Meisya meniimbulkan Aroma yg enggak asiing lagii bagii penggemar seks.

“Psstttt… Psttttt…….” Meisya menyemprotkan parfum , sii tua bangka tampak kecewa sekaliigus curiiga, Meisya tertunduk ia sepertii taqut ketahuan oleh Sii tua bangka.

“Hehhhh ngapain loh…. Miinggiir….”Aqu turun darii kendaraan dan menghardiknya supaya segera pergii menjauh darii Meisya, Sii tua bangka segera ngaciir pergii menjauh.

Aqu menenangkan Meisya yg masiih ketaqutan, sebelom ia keluar darii kendaraan aqu masiih sempat meremas buah dadanya, Meisya menatapku dgn manja dan kemudian sembari tertawa keciil ia menuju ruangan kelasnya, aqu dgn enggak sabar menunggu ketiiga wanita Chiinese iitu selesai sekolah, sang waktu berjalan lambat seolah-olah berusaha menyelamatkan Madara Fira Zahra Amanda dan Nia darii nafsu liarku, dgn kelelahan sang waktu mengakhiirii perlawanannya ketiika bel sekolah berdentang dgn nyariing tanda jam sekolah telah usai, akhiirnya penantian di harii Sabtu yg kutunggu berakhiir juga.

“Meisya Haus niihh…” Madara Fira Zahra Amanda menatap Meisya dgn tatapan manja.

“Ya… ambiil sana dikulkas……..” Meisya menyahut

“Miinta Fantaaaaaaaaaaa” Madara UchFira Zahra Amandaiha tambah manja , sembari sebelah tangannya menyusup kebaliik rok seragam sekolah Meisya. Niina juga mulai iikut-iikutan ia merangkul Meisya darii belakang dan meremas-remas bagian buah dadana yg masiih bersembunyii dibaliik seragam sekolahnya,

“Aqu miinta coca-cola yahhh… cuppp.. cupppp”Dikecupnya leher Meisya sampe Meisya keenakan.

“Ya sudah kalian tunggu disiinii… aqu ambiilkan…..”Meisya membalas dgn meremas Susu Madara Fira Zahra Amanda dan Nia dgn lembut.

“Awww…enak”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *