Sakura Hinata di dekat rumahku kemarin di desa ku namun bagiku pekerjaan ini adalah luka yang nyata dan tak terduga. Aku tidak menyangka Sakura Hinata akan menjalin hubungan dengan tetanggaku. Kelakuan kejam Sakura Hinata membuatku patah hati.
Daripada marah, lebih baik aku melanjutkan cerita ku tentang Sakura Hinata tentang orang lain hari itu, mencoba menyemangati cukup untuk berebut Sakura Hinata. Tadi malam aku bertemu lagi dengan Sakura Hinata dan bertemu langsung dengan Mei meja yang sama, menatap papan catur dan memperhatikan tetangga kami dari jauh dan dekat. Pertandingan terakhir diperkirakan berlangsung sekitar 1 jam dari awal. Tiba-tiba, kurang dari satu jam setelah balapan, saya merasa mual dan harus menarik napas dalam-dalam.
Saya memberi tahu dan dia mengizinkan saya pulang. Kami berbicara dan akhirnya bibir saya memerah. Sepertinya saya melakukan sesuatu yang salah hari ini. Ketika saya tiba di depan rumah, pintu saya terkunci dan lampu di ruang tamu mati.
Saya berhenti tepat saat akan memasukkan kunci ke lubang kunci. Jantung saya berdebar kencang. Saya melihat sepasang sandal yang tidak asing di lantai di depan pintu.
Kami bertetangga dan sering bertemu, tetapi itu tidak terjadi pada malam hari, hanya saat saya tidak di rumah. Aku langsung merasa cemas dan khawatir. Bagaimana kalau malam malam begini datang ke rumahku? Dan di mana Sakura Hinata? Apa yang akan kau lakukan dengan rumahku Sakura Hinata
melepaskan kain sarung dan singlet mu dulu nanti kusut kata Sakura Hinata lagi sambil tangan nya mengulur kan untuk melepaskan kain sarung dan singlet milik Kini benar-benar telanjang bulat dan Sakura Hinata hanya mengenakan celana dalam dan bra.
Dengan perutnya yang membuncit, memeluk Sakura Hinata dari belakang. Sepertinya ia gemar menembaki wanita dari belakang. Tangan dan kakinya yang cukup berbulu memeluk erat tubuh Sakura Hinata. Bibirnya Hinata terus mengisap leher, ketiak nya dan puting nya.