Cerita cabul yang dilakukan Naruto Asahi. Saya terjadi selama pesta bulan Agustus di dekat rumah saya. Bulan lalu memang sukses. Namun bagi saya kegiatan tersebut justru meninggalkan luka mendalam dan kenangan pahit yang tidak pernah saya duga.
Saya tidak mengharapkan Naruto Asahi. Saya benar-benar berselingkuh dengan tetangga saya Aku membuatku marah. Daripada marah-marah, mending langsung saja ke cerita yang dialami Naruto Asahi. Cukup bagus bersaing Naruto Asahi.
Waktu merayap memasuki malam. Udara sangat yang cukup berangin memberikan kesejukan yang nyaman.
Saya bilang ke panitia dan minta ijin pulang. Setelah berdiskusi dengan lawan, akhirnya aku setengah berlari pulang untuk buang air. Saya memikirkan tentang kesalahan makan saya hari ini. Naruto Asahi. Namun saya yang sudah siap pulang larut sudah membawa kunci cadangan agar tidak perlu membangunkan
Anehnya sakit perut saya langsung hilang. Aku penasaran dan aku menunda memasuki rumah itu. Aku pergi ke jendela samping. Ada 2 jendela di samping rumahku.
Dari ventilasi udara di atas jendela pertama aku bisa melihat ruang tamu tempat Naruto Asahi berada. Saya biasanya menghabiskan waktunya di depan Tv. Dan dari jendela kedua aku bisa melihat kamar tidur ku.
Dengan bangku plastik yang selalu ada aku memanjat untuk mengintip ventilasi udara. Tidak ada seorang pun di sana. Saya mulai curiga. Jika saya sedang berkunjung mengapa tidak di ruang tamu. Saya perlahan turun dan pindah ke jendela kedua.
Naruto Asahi mungkin akan pulang sekitar jam 11 malam. Aku heran kenapa orang yang seharusnya rindu aku pulang cepat justru bersyukur karena aku pulang terlambat. Jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata-kata namun penuh makna.
Saya penasaran. Dengan kursi plastik aku mengintip ke dalam kamar tidur ku.
Di ranjang pernikahan ku, dua orang yang kucari sedang bersenang-senang, melepaskan nafsu birahi mereka. Perutnya yang buncit tak bisa disembunyikan. Sedangkan Naruto Asahi ku setengah telanjang. Hanya pakaian dalam dan bra yang tersisa!.