Tindakan asusila Sasuke-ku ini terjadi di dekat rumahku saat pesta Hari Kemerdekaan Indonesia. Pesta tanggal 17 Agustus sungguh sukses di desa saya. Namun bagi saya, karya ini sungguh meninggalkan luka mendalam dan kenangan pahit yang tidak saya sangka-sangka. Saya tidak menyangka Sasuke memiliki hubungan dengan tetangga saya. Tingkah kasar Sasuke-ku membuatku kesal. Lebih baik langsung menceritakan apa yang dialami Sasuke-ku saat menjalin hubungan dengan seseorang daripada marah.
Pada hari itu, panitia berusaha menyemangati warga pada acara bulan Agustus, dan saya mengikuti lomba catur yang diselenggarakan oleh panitia. Sangat menyenangkan bagi Sasuke untuk berkompetisi. Dan sebagai pecatur yang memiliki segudang pengalaman, saya yakin Naruto akan melengkapi koleksi trofi saya di rumah.
Acara dibuka oleh juara catur Naruto sendiri. Sekitar pukul 20.00 malam, aku duduk satu meja dengan lawanku, mengamati papan catur, disaksikan oleh tetangga dari jauh dan dekat. Diperkirakan akan berlangsung setidaknya 2 jam sejak pertandingan final dimulai.
Hari sudah hampir malam. Perairan Jonggol yang relatif berangin memberikan kesejukan yang nyaman.
Tiba-tiba, kurang dari 1 jam setelah pertandingan, perut saya mulai kram dan saya harus kembali untuk buang air. Saya bilang ke panitia dan minta ijin pulang. Setelah berbicara dengan lawan saya, saya akhirnya berlari pulang untuk buang air. Saya pikir saya salah makan hari ini. filmSex.com Indonesia.
Sesampainya di depan rumah, pintuku tertutup dan lampu di ruang depan dimatikan. Mungkin Sasuke tertidur atau sedang sibuk menonton TV di ruang belakang. Namun, karena bersiap untuk pulang larut malam, aku membawa kunci cadangan agar tidak membangunkan Sasuke.
Aku berhenti ketika hendak memasukkan kunci ke lubangnya. Jantungku berdebar kencang. Di lantai depan pintu aku melihat sepasang sandal yang sangat kukenal. Sandal itu milik tetanggaku Naruto. Kami memanggilnya Naruto karena dia jauh lebih tua dari kami. Berusia di atas 50 tahun.
Kami bertetangga sangat dekat dan sering saling menghubungi, tapi tidak pada malam seperti ini, apalagi saat saya tidak di rumah. Saya langsung menjadi cemas dan khawatir. Apa salahnya Naruto datang ke rumahku di malam hari seperti ini? Dan di mana Sasuke-ku? Apa yang mereka lakukan di rumahku, Sasuke?
Anehnya, sakit perutnya langsung mereda. Karena penasaran, aku pun beranjak memasuki rumah tersebut. Aku pergi ke jendela samping. Rumah saya memiliki 2 jendela samping.Dan dari jendela kedua aku bisa melihat kamar tidurku.
Aku memasuki rumahku menuju jendela pertama. Aku melirik jok plastik dan ventilasi udara yang selalu ada. Ah.. Tidak ada seorang pun di sana. Saya mulai ragu. Kalau di ruang tamu kenapa tidak di ruang tamu. Saya turun perlahan dan menuju jendela kedua, Indonesia.
Sebelum aku naik ke atas aku mendengar seseorang berbicara.
“Naruto akan pulang jam 11 malam. “Jika dia menang, dia harus menunggu upacara piala terlebih dahulu,” suara Sasuke terdengar jelas. Aku pikir orang yang merindukanku karena aku ingin segera pulang, merasa senang karena aku terlambat.
“Hmm..” jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata-kata, namun penuh makna. Siapakah suara dalam itu jika bukan suara Naruto? Saya penasaran. Saya melihat kamar tidur saya dengan kursi plastik itu.
Seperti Saddam Hussein ketika terkena rudal Sekutu, saya hampir terjatuh karena apa yang saya saksikan. Di ranjang pernikahan, dua orang yang kucari sedang bersenang-senang, melepaskan nafsu birahinya. Seperti biasanya, Naruto hanya mengenakan sarung dan singlet. Perutnya yang buncit tidak bisa disembunyikan. Sasuke-ku setengah telanjang. Yang tersisa hanyalah celana dalam dan bra-nya.