Ini lah kisah kami berdua aku tidak menyangka Naruto Haruna akan menjalin hubungan dengan Haruna yang sangat panas membuat berkendara menjadi nyaman. bayangkan betapa nikmatnya tidur di udara dingin tanpa tidur selama beberapa malam
Tiba-tiba, kurang dari satu jam setelah balapan, saya merasa mual dan harus menarik napas dalam-dalam. Saya memberi tahu dan dia mengizinkan saya pulang. Kami berbicara dan akhirnya bibir saya memerah. Sepertinya saya melakukan sesuatu yang salah hari ini. Kami bertetangga dan sering bertemu, tetapi itu tidak terjadi pada malam hari, hanya saat saya tidak di rumah. Aku langsung merasa cemas dan khawatir. Bagaimana kalau malam-malam begini datang ke rumahku? Dan di mana Naruto Haruna-ku? Apa yang akan kau lakukan dengan rumahku, Naruto Haruna
Maaf, maaf, maaf, maaf. Aku tidak mendengar pertanyaannya. Aku pergi ke jendela samping. Rumahku punya dua jendela samping. Dari ventilasi di atas jendela pertama, aku bisa melihat ruangan tempat Naruto Haruna biasa menghabiskan waktunya di depan Aku Ah.. Tidak ada seorang pun di sana. Aku mulai ragu. Kalau di hotel, kenapa tidak di hotel saja? Sedikit demi sedikit, aku
Akan pulang jam 10.00. Kalau dia menang, dia harus menghadiri upacara penyerahan piala terlebih dahulu, suara Naruto Haruna terdengar jelas. Entah mengapa aku begitu gembira karena seseorang mengingatkan ku bahwa aku akan pulang lebih awal.
Seperti Saddam Hussein yang terkena roket Sekutu, aku hampir terjatuh saat melihat apa yang ku saksi kan. Di ranjang pengantin ku, dua orang yang kucari tengah asyik melampiaskan nafsu birahi mereka. Seperti penampilannya sehari-hari, hanya mengenakan kain sarung dan singlet. Perutnya yang membuncit tak dapat disembunyikan. Sementara Naruto Haruna-ku setengah telanjang. Hanya tersisa celana dalam dan bra.
Dengan perutnya yang membuncit, memeluk Naruto Haruna-ku dari belakang. Sepertinya ia gemar menembaki wanita dari belakang kini mereka tengah mendaki puncak kenikmatan hubungan penuh nafsu antar tetangga!…