Ini lah kisah kami saya menceritakan kisah hubungan berdua kami bertetangga dan sering bertemu, tetapi itu tidak terjadi pada malam hari, hanya saat saya tidak di rumah. Aku langsung merasa cemas dan khawatir. Bagaimana kalau malam-malam begini datang ke rumahku dan di mana Kotaro Layla apa yang akan kau lakukan dengan rumahku Kotaro Layla
Maaf, maaf, maaf, maaf. Aku tidak mendengar pertanyaannya aku pergi ke jendela samping. Rumahku punya dua jendela samping. Dari ventilasi di atas jendela pertama, aku bisa melihat ruangan tempat Kotaro Layla biasa menghabiskan waktunya di depan televisi.
Aku pergi ke jendela pertama dan masuk ke dalam rumah. Aku masuk untuk memeriksa ventilasi dengan pintu plastik yang selalu ada di sana. Ah.. Tidak ada seorang pun di sana. Aku mulai ragu. Kalau di hotel, kenapa tidak di hotel saja? Sedikit demi sedikit, aku pindah dari tur ke jendela kedua.
Hmm… adalah respons yang sangat berwibawa. Tanpa kata, tetapi penuh makna. Siapa lagi suara berat itu kalau bukan ‘s? Aku penasaran. Aku mengintip ke dalam kamar tidur ku dengan kursi plastik.
Lepaskan kain sarung dan singlet-mu dulu, nanti kusut, kata Kotaro Layla
lagi sambil tangan nya mengulur kan untuk melepaskan kain sarung dan singlet milik ‘s. Kini benar-benar telanjang bulat dan Kotaro Layla hanya mengenakan celana dalam dan bra.
Dengan perutnya yang membuncit, memeluk Kotaro Layla dari belakang. Sepertinya ia gemar menembaki wanita dari belakang. Tangan dan kakinya yang cukup berbulu memeluk erat tubuh Kotaro Layla. Bibirnya terus mengisap leher, ketiak, dan puting nya.
Kulihat puting Layla yang berwarna merah kemerahan berdiri tegak dan menunjuk dengan angkuh menandakan bahwa nafsu Kotaro Layla sangat berkobar. Kotaro Layla tampak menikmati dan terbawa oleh tindakannya.
Rupanya permainan ini sudah cukup jauh. Kini mereka tengah mendaki puncak kenikmatan hubungan penuh nafsu yang sangat besar.